Tahqiq Ma’na asy Syahadatain
.(Perealisasian Kandungan Dua Kalimat Syahadat)
Hubungan mukmin dengan Allah SWT merupakan hubungan ubudiyah (pengabdian). Hubungan ini didasari kepada tiga unsur yaitu cinta, perniagaan dan amal atau jihad. Dengan transaksi ketiga unsur diatas, setiap mukmin wajib menjalani hidupnya sebagai pejuang Islam dengan senantiasa memper-siapkan watak seorang mujahid. Dengan syahaadat yang diyakininya, kita mesti mengamalkan syahadat di dalam kehidupan kita seharian seperti bertaubat, mengabdikan diri kepada Allah SWT, memuji Allah SWT, melaksana kan siyahah, senantiasa ruku dan sujud, menyuruh kepada makruf dan memelihara hukum Allah SWT.
Al-Mahabbah (Cinta)
Cinta yaitu suatu ikatan hati untuk mencintai apa saja yang dicintai Allah SWT dan apa-apa yang ditentukan Allah SWT baginya. Ikatan ini membuat pribadi mukmin dengan kecintaan dan keredaan Allah SWT. Hubungan cinta mukmin dengan Allah SWT digambarkan dalam Al Quran sebagai sesuatu yang teramat sangat kecintaannya terhadap Allah SWT. Di antara tanda cinta kepada Allah adalah senang membaca Kitabullah dan bergetar hatinya tatkala nama Allah SWT disebut. Orang yang mencintai Allah adalah orang yang cenderung terhadap Kitabullah.
Dalil
Q. 2:165. Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaanNya (niscaya mereka menyesal).
Q. 8:2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayatayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal,
Q. 39:25. Orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul), maka datanglah kepada mereka azab dari arah yang tidak mereka sangka.
At-Tijaarah (Perniagaan)
Pada hakikatnya semua manusia miskin dan faqir, tidak memiliki sesuatupun termasuk dirinya sendiri. Semua yang ada hanyalah milik Allah SWT Tetapi dalam perjanjian ini Allah SWT menawarkan kepada mukmin untuk menjual apa-apa yang bukan miliknya itu kepada Allah SWT: Perjanjian ini merupakan perniagaan dengan keuntungan di pihak mukmin yang sangat besar. Penawaran Allah SWT untuk berjual beli kepada orang mukmin baik harta atau jiwanya dengan surga yang dimiliki Allah merupakan suatu keuntungan besar yang dapat membawa kebebasan dari neraka. Pernyataan Allah SWT bahwa Allah SWT telah membeli mukminin dan jual beli ini tidak akan merugikan.
Dalil
Q. 61:10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?
Q. 9:111. Sesungguhnya Allah telah membeli dari orangorang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
Q. 35:29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, Hadits. Pernyataan sahabat Nabi tentang baiah mereka dengan Rasulullah, "Kami berbaiah dengan Rasulullah untuk mendengar dan taat apakah dalam keadaan lapang maupun sempit, dalam kondisi malas maupun giat, dalam hal yang menyenangkan dan pada keadaan merasa dirugikan.
A. Al'Baa’i (Mukmin Sebagai Penjual)
Mukmin sebagai penjual, yang dijualnya adalah harta (amwal) yang dimilikinya, yaitu semua simbol yang melekat pada dirinya dan yang dianggap sebagai miliknya. Seperti harta, kekayaan, kedudukan, kerjanya, jawatan, pengaruh dan sebagainya. Jiwa (nafs), meliputi nyawanya, tenaganya, waktu dan kesempatannya, perasaannya dan lain-lain. Mukmin sebagai penjual dengan menjual harta dan nyawa. Manakala Allah SWT membelinya dengan surga. Mukmin mempunyai kewajiban beriman kepada Allah SWT dan Rasul. Hanya orang beriman saja yang bersedia menjual harta dan jiwanya untuk berkorban dan berjuang di jalan Allah SWT Manusia beriman menjual berupa harta, nyawa dan tenaga untuk kepentingan tegaknya Islam di muka bumi ini. Walaupun demikian yang dituju dengan penjualan ini adalah keridhaan Allah SWT sebagai harta tertinggi.
Dalil
Q. 9:111. Sesungguhnya Allah telah membeli dari orangorang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
Hadits. Abdullah bin Rawahah R.A meriwayatkan, berkata Rasulullah SAW pada malam Aqabah,"Berjanjilah kepada Tuhanmu dan kepada dirimu apa yang engkau kehendaki. Beliau melanjutkan,"Aku berjanji kepada Tuhanku kiranya kamu menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun. Aku berjanji dengan diriku kiranya kamu memberiku dengan jiwa dan hartamu yang hendak kamu berikan,"Para sahabat bertanya,"Apa imbalanya jika kami melakukan hal itu ?", Beliau menjawab,"Surga". Mereka berkata,"Jual beli yang menguntungkan. Kami tidak akan banyak bicara." Maka diturunkanlah ayat,"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka " Q. 61:11. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya,
Q. 2:265. Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.
Q. 3:195. Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik."
Q. 2:207. Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.
B. AI-Musytarii (Allah SWT Sebagai Pembeli)
Dalam hal ini Allah SWT sebagai pembeli tunggal yang akan memberikan dua keuntungan yang sangat besar bagi penjual tersebut, yaitu surga dengan segala kenikmatannya, sebagai pengganti harta yang diberikan mukmin. Ridha Allah SWT yang jauh lebih nikmat dari surga sebagai pengganti dari jiwa yang diberikan mukmin. Allah SWT sebagai pembeli dengan memberikan surga dan keridhaan Allah SWT Hal ini merupakan harga yang sangat tinggi yang Allah tawarkan karena berupa keridhaan Allah yang lebih tinggi nilainya dari apapun.
Dalil
Q. 9:111. Sesungguhnya Allah telah membeli dari orangorang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
Q. 98:8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Al-`Amal (Aktivitas)
Hubungan ini merupakan hasil dari hubungan cinta dan jual beli yang meliputi semua pelaksanaan perintah Allah SWT dengan semangat ridha. Juga meliputi semua aktivitas pribadi, keluarga, masyarakat dan bemegara. Disamping itu juga, menjauhi semua larangan-larangan Allah SWT dan hal-hal yang dapat membawa pada kebencianNya. Karena itu mukmin menyediakan diri untuk hidup dibawah naungan Al-Quran dan Sunnah. Kewajiban bekerja melakukan perintah Allah SWT dan Allah SWT sajalah yang akan menilai aural perbuatan seseorang. Kontrak kerja dengan Allah SWT adalah aktivitas untuk mencari ridha Nya. Mukmin beramal jama'i dengan saudara-saudaranya sesama mukmin apakah laki-laki maupun perempuan. Lihat pula 9:71-72.
Dalil
Q. 9:105. Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan".
Q. 3:195. Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan aural orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan. kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik."
Q. 9:71-72. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalab) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan, (akan mendapat) syurga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di syurga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.
AI-Jihaad (Perjuangan)
Sebagai puncak dari cintanya kepada Allah SWT, jual beli dengan Allah SWT serta aplikasinya ke dalam hidup, maka mukmin memperjuangkan dienullah. Ia selalu menegakkan kali-matullah dalam diri, keluarga maupun masyarakatnya. la berupaya sekuat tenaga untuk menjadikan dirinya sebagai mujahid fi sabilillah. Dimulai dengan ucapan syahadatnya, seluruh hidupnya merupakan jihad. Cita-citanya yang ter-tinggi adalah mencapai syahaadah (syahid). Mukmin menya-dari bahwa tiada izzah tanpa jihad dan bahwa syahid meru-pakan puncak kenikmatan hidup di dunia maupun di akhirat. Perintah Allah SWT melaksanakan jihad dengan sebenar-benarnya jihad sebagai aplikasi keislaman seseorang. Manfaat jihad itu sendiri kembali kepada diri mukmin karena sesungguhnya merupakan jual beli dengan Allah SWT. Gambaran Allah SWT tentang kenikmatan syahid fi sabilillah sangat banyak di Al Quran sehingga memberikan motivasi kepada orang mukmin untuk mencari mati syahid. Sej arah Nabi SAW menggambarkan begitu banyaknya para sahabat yang berduyun-duyun ikut berperang untuk mendapatkan syahid.
Dalil
Q. 22:78. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur'an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.
Q. 29:69. Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
Q. 3:168. Orang-orang yang mengatakan kepada saudarasaudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar."
Q. 2:152. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat) -Ku.
Hadits. Sabda Rasul, "jihad merupakan puncak (dzirwatul sanamil) Islam.
Hadits. Karena cintanya Rasulullah pada syahid, beliau berkata, "Tiada seseorangpun yang mati yang ingin kembali ke dunia (dengan merasakan kematiannya) kecuali syahid. Ini disebabkan kelebihannya".
Hadits. "Barangsiapa yang memohon syahid kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya permohonan, maka Allah SWT akan menyampaikannya pada derajat syuhada meskipun is wafat diatas tempat tidurnya".
Hayaah Al-Mukmin (Kehidupan Mukmin)
Sifat-sifat mujahid yang mestinya ada pada setiap mukmin: bertaubat, beribadah, memuji, bersiyahah, ruku', sujud, amar ma'ruf, nahi munkar dan memelihara hukum-hukum Allah SWT. Dengan pelaksanaan cinta, perniagaan dan amal/jihad di atas, sikap mukmin wajib menjalani hidupnya sebagai pejuang Islam dengan senantiasa mempersiapkan watak seorang mujahid yaitu:
1. At-Taubah (Tobat). Senantiasa bertaubat, memohon ampunan dari dosa dan menghindarkan diri dari sebabsebab kemaksiatan.
2. At-Tahmid (Pujian). Senantiasa mengabdikan diri kepada Allah SWT apakah dalam keadaan lapang maupun sempit dengan pengabdian yang ikhlas.
3. I-`Ibaadah (Ibadah). Senantiasa memuji, menyanjung dan mengagungkan Allah SWT dalam berbagai kesempatan.
4. As-Siyaahah (Bepergian). Senantiasa melakukan syahaadah dengan antara lain: mencari ilmu yang memberi kemanfaatan bagi Islam dan kaum muslimin, bertafakkur tentang alam dan realita umat dan melawat atau berjalan dalam rangka dakwah.
5. Ar-Rukuu' (Ruku). Senantiasa ruku' yaitu menghinakan diri dengan tidak sombong terhadap kehendak dan kemauan Allah SWT
6. As-Sujuud (Sujud).
7. Al-Amru bil-Ma'ruuf (Menyuruh kepada Kebaikan). Menyuruh kepada yang ma'ruf (kebaikan).
8. An-Nahyu 'Anil Munkar (Melarang dari Kemungkaran). Mencegah dari yang munkar (keburukan) dan yang dibenci Allah SWT Wa Al-Haafizhuuna Li-Huduudillaah (Menjaga Hukumhukum Allah). Selalu memelihara hukum Allah SWT, yaitu pelaksanaan kitabullah pada dirinya dan memperjuangkan agar terlaksana di masyarakatnya.
Dalil
Q. 9:112. Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji (Allah), yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat mungkar dan yang memelihara hukumhukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar